Kamis, 27 Juni 2013

Berumrah sambil berwisata

Berumrah sambil berwisata
Ingin beribadah sekaligus berwisata ke sejumlah negara yang menyimpan sejarah penting tentang Islam masa lalu? Ah, rasanya tawaran ini bukan lagi sesuatu yang anyar diberikan para penyelenggara travel umrah dan haji. Pada musim umrah seperti sekarang, sejumlah biro perjalanan pun telah memutar otak untuk menggaet konsumen muslim.

Paket umrah plus wisata memang menjadi salah satu daya pikat untuk merekrut calon jamaah. Terutama bagi mereka yang sudah pernah ke Tanah Suci.  sejauh ini ada tiga destinasi yang ditawarkan kepada calon konsumen. Tiga destinasi itu adalah Masjid Biru dan Selat Bosphorus di Turki, Masjid Al Aqsa di Yerussalem hingga bangunan bersejarah semacam Spinx dan piramid di Mesir. ”Biasanya kita menawarkannya berbarengan dengan paket umroh,” ujar bapak Zaenal Abidin sebagai salah satu divisi marketing di salah satu travel umroh ternama di Jakarta

Tempat-tempat yang dipilih bukan hanya sekedar menonjolkan aspek sejarah dan keindahan bangunan saja. Namun hal terpenting, kata dia, pihaknya memberikan sebuah pesan bagaimana Islam di masa lalu berjaya namun pada akhirnya runtuh. ”Bangunan atau situs yang ada itu menjadi bentuk pembelajaran bagi kita untuk bisa melihat Islam di masa kini dan yang akan datang,” katanya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pemilik dari Malahati Tour, Mohammad Firzain Junus. Dengan lantang ia mengatakan, paket utama yang ditawarkan pihaknya kepada calon jamaah adalah umroh plus ke masjid Al Aqsa. Paket tersebut, kata dia, telah ditawarkan sejak 1993. ”Syukur alhamdulillah hampir setiap tahun kita selalu bisa memberangkatkan program ini,” katanya.

Firzain mengatakan sejauh ini pihaknya memang hanya menawarkan paket wisata umroh ke Yerussalem. Tempat ini dipilih, kata dia, karena pertimbangan umat musim dari Indonesia masih sangat sedikit untuk berkunjung ke sana. ”Padahal jika dibandingkan dengan umat Kristiani, jumlah umat muslim yang ke Yerussalem (Masjid Al Aqsa) tak sampai separuh dari jumlah mereka.”

Ia mengungkap dalam setahun itu umat muslim yang menyambangi Yerussalem tak sampai 1 juta orang. Sedangkan umat Kristiani dari Indonesia mencapai hingga 5 juta orang. ”Penyebabnya karena umat muslim di Indonesia terprovokasi oleh kabar yang tak benar terhadap Yerussalem. Padahal di sana itu situasinya aman, tidak ada konflik sama sekali.”

Untuk paket ke Yerussalem, Firzain mengatakan, pihaknya mematok harga dan durasi waktu yang lebih dibandingkan paket umroh reguler. Untuk harga, ia membanderol di atas 3 ribu-an dolar AS. Sedangkan untuk umroh reguler hanya dikisaran 2 ribu-an dolar AS. ”Untuk waktu kita memberikan periode sampai 14 hari. Kalau umroh reguler biasanya hanya sampai 12 atau 9 hari saja,” ujarnya.

Setali tiga uang rupanya dilakukan juga oleh Maktour Travel. Biro perjalanan pimpinan Fuad Hasan Masyhuri juga memiliki paket wisata ke Istanbul dan Yerussalem. Untuk paket Istanbul dengan waktu perjalanan selama 12 hari, dipatok harga mencapai 5.950 dolar AS. Harga sejenis dan waktu yang sama juga diberikan untuk destinasi ke Jerussalem. ”Paket wisata ke tempat-tempat bersejarah ini memang selalu ada konsumennya. Itulah sebabnya kami menyediakannya,” ujar Fuad 

Bagaimana anda tertarik untuk berumrah sambil berwisata ?

0 komentar:

Posting Komentar